Selasa, 26 Juni 2012

merakit komputer part 3

Berikut ini adalah lanjutan dari merakit komputer part 2 yang merupakan bagian akhir dari dari postingan tengan Meraktit Komputer..


Menu Utama Sub Menu Keterangan
Power
Management Setup
Harddisk Power
Down Mode
Untuk mengatur apakah harddisk akan
melakukan penundaan atau menunggu
sesuai waktu tertentu. Pilihannya: suspend,
standby, disable.

Standby Time Out Guna menentukan jumlah waktu yang
diberikan untuk melakukan standby.
Pilihannya: 1-15M, disable.
PNP/PCI
Configuration

Untuk pengaturan konfigurasi plug and
play hardware pada slot PCI
Load Setup Default
Untuk mengaktifkan setup standar yang
terdapat di BIOS
Integrated
Peripheral
Serial Port 1 Untuk menentukan jenis serial port (IRQ4).
Pilihannya: COM1, COM3

Serial Port 2 Untuk menentukan jenis serial port (IRQ3).
Pilihannya: COM2, COM4

Parallel Port Untuk menentukan jenis port paralel.
Pilihannnya: LPT1, LPT2, LPT3

Parallel Port IRQ Untuk menentukan IRQ bagi port paralel.
Pilihannya: auto, IRQ5, IRQ7
Password Setting
Untuk mengaktifkan dan memasukkan
password masuk ke BIOS
IDE Harddisk
Detection

Untuk mendeteksi keberadaan harddisk
secara otomatis berikut parameternya.
Save and Exit Setup
Untuk menyimpan semua perubahan Untuk menyimpan semua perubahan
Exit Without
Saving

Untuk keluar dari menu setup BIOS tanpa
menyimpan perubahan setting yang telah
dilakukan.


Langkah Pengujian


Untuk menguji hasil perakitan komputer, dapat dilakukan dengan cara berikut:
  1. Masukkan bootable CD ke dalam CDROM drive (atau disket system ke floppy drive).
  2. Nyalakan komputer dengan cara menekan tombol Power.
  3. Tunggu beberapa saat.
    Jika perakitan tidak ada yang keliru dan komponennya tidak ada yangrusak, maka akan tampil prompt di monitor.
Troubleshooting Perakitan
Setiap kali komputer dinyalakan, komputer melakukan proses booting. Pada
proses ini komputer akan menjalankan beberapa prosedur untuk memastikan bahwa sistem mempunyai komponen yang dibutuhkan. Langkahnya sebagai berikut:
  1. Motherboard memeriksa prosesor yang terpasang.
  2. Motherboard akan memeriksa ada tidaknya modul memori di seluruh slot memori yang ada.
  3. Motherboard mengecek ada tidaknya graphic card, baik onboard, PCI maupun AGP.
  4. Motherboard meload boot block BIOS dan mencek CMOS untuk melihatlihat nilai-nilai parameter yang mengatur konfigurasi motherboard.
  5. Komputer menjalankan POST (Power On Self Test) untuk mengecek apakah ada masalah dengan hardware yang terpasang dan menjalankan tes memori untuk melihat apakah ada masalah atau error pada modul memori yang terpasang.
  6. Komputer akan mendeteksi periperal IDE/ATAPI yang ada.
  7. Komputer meload sistem operasi yang diasumsikan berada pada boot device pertama yang dipilih.
Pada langkah 1 sampai 3 di atas, jika ternyata ada masalah biasanya terdengar bunyi ‘beep’ (‘thiiit’ dalam bahasa Indonesia). Untuk BIOS AWARD dan Phoenix, daftarnya bisa Anda lihat pada tabel di bawah ini:


Tabel 1. Kode Beep pada AMI BIOS
image
Tabel 2. Kode Beep pada Phoenix BIOS
image
Masalah yang terjadi selaman POST biasanya disebabkan oleh konfigurasi atau pemasangan hardware yang salah. Jarang disebabkan karena kerusakan hardware tersebut. Oleh karena itu, cara termudah mengatasinya adalah memeriksa kembali pemasangan dan konfigurasi yang telah dilakukan serta pastikan hal-hal berikut telah dilakukan:
  • Seluruh kabel telah tersambung dengan kuat, tidak terbalik dan aman.
  • Setting jumper motherboard telah benar.
  • Seluruh memori terpasang dengan benar.
  • Harddisk dan CDROM/Floppy disk drive terpasang dengan benar.
  • Bootable hard disk/CDROM/Bootable floopy terpasang dengan benar.
  • Versi BIOS sesuai serta mendukung drive yang diinstal, seting konfigurasi dan parameter setup CMOS/BIOS telah benar seluruhnya.
  • Konektor keyboard, monitor, dan mouse terpasang dengan baik.
  • Power supply telah diset untuk tegangan masukan yang sesuai.
Selamat Mencoba…

0 komentar:

Posting Komentar